Sabtu, 18 April 2015

Contoh Berita Feature



 
Ibu Misbah: “Ini Titipan Allah”
Bak peribahasa “Kasih anak sepanjang galah, kasih Ibu sepanjang masa”. Mungkin itulah yang menggambarkan sosok Ibu yang satu ini . Ibu Misbah (54). Ditengah maraknya kasus kekerasan terhadap anak, pembuangan bayi yang tak berdosa, Ibu Misbah dengan segala keterbatasannya terus merawat anaknya, Syafrizal (17) yang mengidap penyakit sum-sum tulang belakang. Penyakit yang sudah dideritanya sejak usia 3 bulan tersebut semakin lama semakin menggerogoti tubuhnya.
Setiap pagi Ibu Misbah bekerja sebagai buruh cuci, kemudian bergegas ke pajak sambu untuk meminta belas kasihan dari orang-orang yang berlalu lalang. Di usianya yang tak lagi muda, Ibu yang bertempat tinggal asli di Perbaungan tersebut masih kuat untuk menggendong Syafrizal kemana pun kakinya melangkah. Sedikit pun ia tak mau lepas dari anaknya tersebut. Meskipun memiliki banyak keterbatasan, ia tak begitu saja menyerah dengan keadaan. “Ini titipan Allah yang harus dijaga. Mau kayak mana pun ya harus diterima. Mungkin dia punya banyak kekurangan, tapi Ibu tetap sayang karna dia anak Ibu. Kalo bukan Ibu yang ngurusnya siapa lagi” ujar Ibu Misbah sambil mengusap airmata pada Sabtu 10/4.
Syafrizal merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara. Diantara kelimanya, hanya Syafrizal yang memiliki keterbatasan fisik. Tubuhnya kurus kering, lemah tak berdaya. Hidupnya selalu bergantung dengan obat-obatan serta vitamin yang harus dikonsumsi setiap hari. Matanya yang sayu mengarah kesegala arah tak menentu. Sesekali tubuhnya gemetar. Tak pelak keadaan ini mengundang banyak keprihatinan orang-orang yang melihat.”Makasih ya Nak..” ujar Bu Misbah setiap kali menerima selembar demi selembar rupiah didalam wadah berwarna pink yang kemudian digunakan untuk  membiayai kebutuhan sehari-hari. Belum pernah sekali pun mereka mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Tentunya hal ini sangat di sayangkan. Ibu Misbah berharap semoga ia selalu diberi kesehatan dan kekuatan agar ia bisa terus merawat Syafrizal dan anak-anaknya yang lain. Baginya hidup adalah hidup, harus terus berjalan meskipun dengan segala kekurangan dan keterbatasan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar